CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Pages

Search This Blog

Tuesday, October 25, 2011

Kata-kata CINTA...

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Cinta adalah ketika kebahagiaan orang lain lebih penting daripada kebahagiaan diri sendiri.” H Jacson Brown, Jr, pengarang buku Life s Little Instruction"

Cinta tidak meminta kecantikan, tetapi kecantikan selalu mengundang cinta.  [Lilminber]

Jikalau Allah cinta kepada sebuah keluarga, maka salah satu cirinya adalah keluarga itu dibukakan hati untuk ilmu agama. (Aa’ Gym)

Allah mencintai kita dengan dua hal, dalam laranganNya ada keburukan yang dijaga bagi kita, dalam perintahNya ada kebaikan yang diberi kepada kita. (Aa’ Gym)

Allah lah pemilik cinta, cintailah Allah maka kita akan dicintai semua makhluk Nya. (Aa’ Gym)

“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” (Bung Karno)

“Saya dilahirkan untuk ibu Ainun, dan ibu Ainun dilahirkan untuk saya,””Ainun, saya sangat mencintaimu. Tapi Allah lebih mencintaimu. Sehingga saya merelakan kamu pergi.” (BJ Habibie)

Seorang manusia yang baik akan senantiasa mencintai saudaranya dengan tidak saling menganiaya dan tidak pula membiarkan orang lain teraniaya. (Aa’ Gym)

Seorang laki-laki yang bertaqwa, jika dia mencintaimu maka dia akan memuliakanmu. Dan jika dia sedang membenci atau marah padamu, maka dia tidak akan mendzalimimu" (Hasan bin Ali bin Abi Thalib)

Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.

“Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.” [Al-Baqarah:165]

Tiga perkara, yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan ke dalam api neraka” (H.R. Bukhari-Muslim)

“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku” (H.R. Muslim)

“Allah swt berfirman, “pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku” (Hadits Qudsi)

"Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu, jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu." (Imam Nawawi)

Doa Imam al-Ghazali tatkala memanjatkan doa tentang cinta kasih pasangan yang mengajari manusia tentang cinta nan sempurna:
"Allahummarzuqna hubbaka wa hubba man ahabbaka wa hubba ma yuqarribuna ila hubbika waj'al hubbaka ahabbu ilaina minal ma'i wal baradi."
Artinya:"Wahai  Allah limpahilah kami cinta-MU dan cinta yang mendekatkan kami pada cinta-MU,jadikanlah cinta-MU lebih kami cintai dari pada air dan salju."

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)


Mengapa Allah Swt Mencintai Orang-orang Yang Sabar

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Allah SwT berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar” (QS Ali Imran [3] ayat 146)

Seseorang hanya dapat menjadi betul-betul sabar, jika ia memahami makna dan sifat kesabaran. Kesabaran melenyapkan esensi waktu. Jadi, akar kesabaran berada di alam keabadian.

Jika seseorang ingin mengambil buah dari sebatang pohon, namun ia menyadari bahwa buahnya itu belum matang, maka ia akan mengekang nafsunya hingga buah itu masak.

Istilah Arab untuk kesabaran adalah shabr, yang berasal dari akar kata yang berarti mengekang atau menahan. Kesabaran menghubungkan waktu pengalaman dengan titik mutlak di luar jangkauan waktu. Kesabaran membuat makna dan relativitas waktu menjadi jelas.

Abu Basir mengatakan, “Aku mendengar dari Imam Shadiq as mengatakan, ‘Seorang yang merdeka adalah orang yang merdeka dalam segala keadaan. Bila dia dalam kesulitan dia sabar, segala bencana tidak membuatnya berubah meskipun dia di penjarakan, dikalahkan, dan dibuat susah. Sebab, penjara dan perbudakan tidak mengurangi kehormatan Yusuf as. Kegelapan dan ketakutan dalam sumur tidak dapat melenyapkannya sampai Allah menjadikannya rasul-Nya dan mengasihani bangsa itu lantaran dia. Kesabaran dan ketabahan adalah seperti ini. Ia senantiasa menghasilkan kebaikan. Karena itu, bersabar dan tabahlah agar mendapat pahalanya”

Kunci kesabaran adalah pengetahuan yang lebih tinggi; jika pengetahuan dicapai, maka seseorang itu akan menjadi teguh. Ketika menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Musa, Alquran mengungkapkan, “Bagaimana engkau bisa bersabar terhadap sesuatu yang engkau tidak memiliki pengetahuan tentangnya” (Q.S. 18: 68).

Kata pengetahuan dalam ayat ini mempunyai maksud sebagai kondisi penciptaan sesungguhnya. Pengetahuan seringkali dirangsang oleh kondisi dan peristiwa eksternal.

Kesabaran tidak semata-mata pasrah total terhadap segala keadaan yang menimpanya; hanya orang bodoh saja yang berbuat seperti ini. Kesabaran harus datang dengan pengetahuan tentang penyebab dari suatu situasi itu, dan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk menghadapi akibat negatif dari situasi tersebut. Ini akan menghasilkan keadilan dan keseimbangan (mizan).

Hidup dengan kesabaran, dijaga oleh kesabaran, serta mampu merasakan kebahagiaan yang datang dari kesabaran seperti yang diungkapkan di atas, hanya dapat dicapai oleh orang mukmin.

Sabar dan salat menghubungkan seseorang dengan kasih sayang tak berbatas yang membuat kaum mukmin menjadi lebih menyadari bahwa Allah memang bersama orang-orang yang sabar.

Ini artinya, kaum mukmin mengikuti firman Allah, waspada benar-benar, serta di saat yang sama, mampu melakukan tindakan yang tepat ketika diperlukan.

Pada kondisi semacam itu, syahadat dan tindakan menyatu tanpa adanya gesekan. Pada kondisi itu, sang hamba telah memuliakan Tuhannya. Sang hamba mampu menembus waktu hingga ia dapat dekat dengan Dia yang Mendahului Waktu, Dia yang menjaga waktu, Dia yang akan tetap ada setelah waktu dan di luar waktu: Allah Sang Realitas Abadi. (Syekh Fadlullah Haeri, Tafsir Surat al-Baqarah ayat 153)

Imam Shadiq berkata, “Setiap Mukmin yang bersabar menanggung penderitaan, mendapatkan pahala seribu syuhada.”

Amirul Mukminin diriwayatkan telah mengatakan, “Seorang Muslim menjadi sempurna melalui tiga kebaikan : berjuang demi iman dan agama, sederhana dalam gaya hidup, dan sabar dalam kesulitan.”

Diriwayatkan dari Amirul Mukminin, “Hai manusia, bersabarlah menanggung derita. Sesungguhnya orang yang tidak mempunyai kesabaran, maka dia juga tidak mempunyai agama.”

Kesabaran para Nabi dan Rasul menghadapi para pembangkangnya adalah bukti dari cinta yang terinspirasi dari Tuhan.

Laa hawla wa laa quwwata illa billah...